Data menunjukkan bahwa impor furnitur kayu tropis dari Malaysia oleh UE27 dan Inggris menurun sebesar 15% menjadi 37.000 ton dalam empat bulan pertama tahun ini; namun demikian, impor furnitur kayu dari Indonesia meningkat sebesar 18% menjadi 42.000 ton. Selain itu, ekspor furnitur dari Brasil ke UE dan Inggris mencapai 22.000 ton, meningkat 8%, karena negara tersebut baru-baru ini juga mengembangkan ekspor furnitur domestiknya.
Pada bulan keempat tahun ini, impor furnitur kayu dari UE27 dan Inggris menunjukkan tren penurunan, turun 10% menjadi 950.000 ton, karena penurunan impor dari beberapa negara pemasok utama.
Ekspor furnitur kayu Vietnam ke UE27 dan Inggris tetap stabil di angka 82.000 ton pada April tahun ini. Pasokan dari India, Thailand dan Singapura, sebaliknya, turun drastis, dengan India turun 16% menjadi 35.000 ton; Thailand turun 39% menjadi 0,3 juta ton; dan Singapura turun paling banyak, sebesar 53%, dengan hanya 0,1 juta ton yang diekspor.
Pada April 2022, ekspor furnitur tropis kami ke UE27 dan Inggris turun 8% menjadi 460.000 ton; daerah tropis lainnya turun 3% menjadi 230.000 ton.
Di sisi pasokan furnitur di Eropa, menurut Eurostat, meskipun produksi furnitur secara keseluruhan di UE27 kembali ke COVID-19
Sebelum wabah, impor furnitur kayu ke UE27 dan Inggris telah tumbuh dengan stabil dengan rata-rata 6% per tahun.
Masalah logistik yang terkait dengan wabah menyebabkan perlambatan pertumbuhan impor menjadi 3%, sementara tahun lalu meningkat lebih dari 20%. Akibatnya, perkiraan permintaan furnitur kayu Eropa tahun ini diperkirakan akan terus tumbuh pada tingkat yang baik, menurut Institut Furnitur Milan.
Namun pada kenyataannya, inflasi global menyebabkan ekonomi Eropa memasuki periode pertumbuhan yang jauh lebih lambat. Produksi kayu dan input bahan mentah lainnya telah turun tajam, pemogokan dermaga dan kereta api telah menyebabkan masalah logistik yang serius, dan kekurangan staf dan listrik juga mempengaruhi produksi dan pasokan.
Meskipun telah terjadi ketidakseimbangan yang serius antara penawaran dan permintaan di industri furnitur Eropa selama dua tahun terakhir, tekanan inflasi yang meningkat kemungkinan akan mengurangi permintaan furnitur di Eropa pada paruh kedua tahun ini, selain membatasi produksi dan pasokan.
Ubah pasar dan bahasa
