Dalam beberapa tahun terakhir, industri mobil di negara saya telah mengalami perkembangan yang cepat, terutama dengan penambahan merek yang dimiliki sendiri dan merek usaha patungan. Hal ini menyebabkan pengurangan harga mobil dan banjir puluhan ribu mobil yang memasuki pasar konsumen setiap tahun. Seiring kemajuan masa dan pendapatan orang membaik, memiliki mobil telah menjadi sarana transportasi yang umum di ribuan rumah tangga, berkontribusi pada peningkatan efisiensi produksi dan peningkatan kualitas hidup.
Namun, seringnya terjadinya penarikan mobil karena masalah desain dalam industri otomotif berfungsi sebagai pengingat bahwa ketika mengembangkan produk baru, perhatian tidak hanya diberikan pada siklus dan biaya pengembangan, tetapi juga untuk kualitas produk dan kebutuhan pengguna. Untuk memastikan kualitas dan kepuasan yang lebih baik bagi konsumen, "Undang -Undang Tiga Jaminan" untuk produk otomotif menetapkan persyaratan yang lebih ketat, termasuk periode validitas minimum 2 tahun atau 40.000 km, dan periode validitas minimum 3 tahun atau 60.000 km. Oleh karena itu, sangat penting untuk fokus pada tahap awal pengembangan produk, mengoptimalkan struktur desain, dan menghindari kebutuhan untuk "menebus" kekurangan apa pun di kemudian hari.
Salah satu bidang khusus yang menjadi perhatian dalam industri otomotif adalah terjadinya retak di panel dalam di engsel pelat penguat engsel Liftgate. Masalah ini ditemui selama tes jalan kendaraan yang sebenarnya, yang mengarah pada kebutuhan untuk menyelidiki cara mengurangi nilai stres logam lembaran di area engsel. Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan struktur pelat penguatan engsel dan mencapai keadaan optimal untuk mengurangi nilai stres dan meningkatkan kinerja sistem liftgate. Menggunakan alat rekayasa berbantuan komputer (CAE) untuk optimasi struktural dapat meningkatkan kualitas desain, mempersingkat siklus desain, dan menghemat biaya pengujian dan produksi.
Analisis masalah retak di panel dalam di engsel liftgate mengungkapkan bahwa batas pada permukaan pemasangan engsel dan batas atas pelat penguat engsel terhuyung-huyung, menyebabkan panel dalam berada di bawah keadaan stres satu lapis, yang tidak memberikan perlindungan yang memadai ke pelat dalam. Ini mengakibatkan potongan di batas atas permukaan pemasangan engsel, yang menyebabkan peningkatan retak. Selain itu, konsentrasi tegangan di ujung bawah permukaan pemasangan engsel melebihi kekuatan luluh pelat, menimbulkan risiko retak.
Untuk mengatasi masalah ini, berbagai skema optimasi struktural diusulkan dan dianalisis melalui perhitungan CAE. Empat skema yang berbeda dirancang, dan nilai tegangan pelat dalam dihitung dan dibandingkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua langkah optimisasi efektif dalam mengurangi nilai tegangan, dengan Skema 4 mencapai pengurangan terbesar. Namun, Skema Implementasi 4 akan membutuhkan perubahan signifikan pada proses pembuatan, yang mengarah ke biaya perbaikan cetakan yang tinggi dan periode renovasi yang lama. Skema 2, yang mencapai pengurangan 35% dalam nilai stres dibandingkan dengan skema asli, dianggap sebagai solusi yang paling layak dan hemat biaya.
Untuk memvalidasi efektivitas skema yang dipilih, sampel manual dari bagian -bagian yang dimodifikasi dibuat, dan pengujian jalan manufaktur dan keandalan kendaraan dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Skema 3 dan Skema 4 berhasil, sedangkan Skema 1 gagal. Berdasarkan temuan ini, skema desain struktural yang lebih baik (Skema 4) dari pelat penguatan engsel ditentukan. Namun, untuk mengatasi masalah kenyamanan proses dan kualitas yang dirasakan, perbaikan lebih lanjut dilakukan pada struktur Skema 4, menghasilkan desain akhir yang menghilangkan batas yang mengejutkan, peningkatan operasi proses, dan memastikan aplikasi sealant yang konsisten.
Sebagai kesimpulan, analisis, optimasi, dan validasi struktur pelat penguatan engsel menunjukkan bahwa pengurangan nilai tegangan dalam pelat dalam pada engsel terkait erat dengan desain pelat penguat engsel. Sementara meningkatkan lembaran logam atau menggunakan proses khusus dapat mencapai beberapa pengurangan nilai stres, pendekatan ini sering mempersulit proses dan meningkatkan biaya. Oleh karena itu, sangat penting untuk merancang dengan hati -hati dan mengoptimalkan struktur pelat penguatan engsel dari tahap awal pengembangan produk untuk mencapai hasil terbaik dalam hal pengurangan stres. Peningkatan berkelanjutan dalam desain produk dan proses manufaktur sangat penting untuk memenuhi meningkatnya tuntutan kualitas dan keandalan dalam industri otomotif.
Tel: +86-13929891220
Telepon: +86-13929891220
Whatsapp: +86-13929891220
E-mail: tallsenhardware@tallsen.com